di Indonesia ditemukan bahwa anak dengan kanker yang memiliki kualitas hidup lebih rendah pada aspek emosional dan sosial. Hasil penelitian (Menozzi et al., 2023; Trestini et al., 2020). menunjukan bahwa anak dengan kanker yang memiliki status gizi buruk memiliki kualitas hidup yang lebih rendah pada semua aspek. Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan (Casando et al., 2022; Margarita Harvin Dwi Oktaviani et al., 2022; Palupi & Ghozaly, 2024). 5 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas dengan status gizi pada anak dengan kanker. Penelitian ini menunjukan bahwa status gizi yang buruk tidak selalu berdampak negatif terhadap kualitas hidup anak dengan kanker. Hal ini di sebabkan oleh berbagai faktor seperti dukungan keluarga dan teman sebayanya. Berdasarkan penelusuran literature, penelitian tentang hubungan status gizi dengan kualitas hidup anak kanker masih kurang. Sebagian besar penelitian tentang status gizi dalam konteks anak dengan diagnosa kanker dilakukan di Negara-negara barat, sehingga kurang membuat kondisi sosiokultural di Indonesia. Dengan demikian mendasari peneliti untuk meneliti “Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Anak Kanker”.