SIPUS IMOET

(SISTEM PERPUSTAKAAN DIGITAL RSUD Dr. MOEWARDI TERPADU)

  • Jurnal IBEHS
  • Pendaftaran Sipus Imoet
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Perpustakaan Jejaring
    Perpustakaan ITS PKU Perpustakaan UMS Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arpusda Jateng Perpustakaan UNS
  • Area Anggota
    Masuk Daftar Online
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)  RAWAT JALAN  DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA  PERIODE TAHUN 2024-2025

Text

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2024-2025

Rahayu Maharany Puspitasary, NIM A28227010 - Nama Orang;

Tidak Tersedia Deskripsi


Ketersediaan
P03129S370 Rah EPERPUSTAKAAN RSUD Dr. MOEWARDI (PDF)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2025
No. Panggil
370 Rah E
Penerbit
Surakarta : ., 2025
Deskripsi Fisik
59 Hlm : Illus 30 Cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
370 Rah E
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2025
Subjek
Proposal Skripsi
Info Detail Spesifik
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi bakteri yang paling umum terjadi, baik di masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 150 juta kasus ISK terjadi setiap tahun secara global, menjadikannya sebagai penyebab utama morbiditas dan peningkatan beban ekonomi sistem kesehatan di berbagai negara. Di Indonesia, ISK juga termasuk infeksi yang sering ditemukan, dengan insidensi sekitar 90 hingga 100 kasus per 100.000 penduduk per tahun, atau setara dengan 180.000 kasus baru setiap tahunnya (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Berdasarkan laporan nasional dan studi lokal, angka kejadian ISK tercatat cukup tinggi di layanan rawat jalan, terutama pada pasien perempuan, lansia, dan individu dengan penyakit penyerta seperti diabetes melitus atau yang menggunakan kateter. Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh (Suryani et al., 2025) yang menyebutkan bahwa ISK merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering ditemukan dalam praktik klinis di fasilitas pelayanan kesehatan. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan lakilaki, yang disebabkan oleh faktor anatomi berupa uretra yang lebih pendek dan letaknya yang lebih dekat dengan anus, sehingga memudahkan kontaminasi oleh bakteri patogen. Risiko infeksi juga meningkat pada kelompok lanjut usia serta individu dengan penyakit penyerta, seperti diabetes mellitus dan gagal ginjal, maupun pada pasien yang menggunakan kateter urin jangka panjang. Apabila tidak ditatalaksana secara tepat, infeksi saluran kemih dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, seperti pielonefritis atau bahkan menyebabkan komplikasi sistemik berupa sepsis (Ningsih et al., 2024). Antibiotik adalah pengobatan utama untuk ISK, tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, peningkatan efek samping, dan pemborosan biaya pengobatan. Menurut beberapa penelitian, pengobatan ISK dengan antibiotik masih sering tidak rasional. Sebuah penelitian yang dilakukan di RS Surakarta menunjukkan bahwa hanya 33,75% dari peresepan antibiotik yang rasional sisanya, dosis, durasi, dan pemilihan obat yang salah (Amrullah et al., 2022) Pendekatan kuantitatif dalam evaluasi penggunaan antibiotik dapat dilakukan dengan metode ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose) dan DU90% (Drug Utilization 90%). Metode ATC/DDD digunakan untuk menghitung jumlah konsumsi antibiotik berdasarkan dosis harian yang ditetapkan oleh WHO, sedangkan DU90% digunakan untuk mengidentifikasi kelompok antibiotik yang paling banyak digunakan dalam 90% total volume terapi. Kedua metode ini memungkinkan analisis peresepan secara objektif, terstruktur, dan efisien, terutama dalam populasi pasien rawat jalan yang datanya bersifat administratif. Dalam penelitian ini, metode ATC/DDD dan DU90% digunakan sebagai bagian dari pendekatan kuantitatif untuk menilai sejauh mana penggunaan antibiotik telah sesuai dengan prinsip rasionalitas, dan hasilnya akan dibandingkan dengan pendekatan kualitatif melalui metode Gyssens (Puspitasari et al., 2024). Pemilihan RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai lokasi penelitian didasarkan pada statusnya sebagai rumah sakit rujukan tingkat provinsi dengan jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang tinggi. Fasilitas ini memiliki sistem pencatatan rekam medis elektronik yang tersusun rapi dan terorganisir, sehingga mendukung pengumpulan data yang dibutuhkan dalam evaluasi penggunaan antibiotik, baik secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%, maupun secara kualitatif dengan pendekatan Gyssens. Rumah sakit ini juga secara aktif menjalankan program peningkatan mutu pelayanan, termasuk pengawasan penggunaan antibiotik secara berkala, sehingga relevan dijadikan sebagai lokasi penelitian untuk menilai rasionalitas penggunaan obat serta mendukung upaya pengendalian resistensi antimikroba di tingkat layanan kesehatan primer dan sekunder (Azzahra et al., 2021).
Pernyataan Tanggungjawab
Rahayu Maharany Puspitasary, NIM A28227010
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Harap masuk untuk melihat lampiran
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SIPUS IMOET
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

SIPUS IMOET (Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu) RSUD Dr. Moewardi adalah sistem yang mencakup
1.Layanan Online Public Accees Catalogue (OPAC) atau pencarian ketersediaan buku-buku cetak di Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi dan Akses Karya Ilmiah
2.Layanan E-Library RSDM

   Download aplikasi E-Library RSDM
3. Layanan Titik baca dengan radius akses maksimal 300 meter dari titik induk 
- TITIK BACA GEDUNG FLAMBOYAN LANTAI 11
- TITIK BACA GEDUNG WIJAYA KUSUMA LANTAI 1

KRITIK DAN SARAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN DAN USULAN BUKU BARU, KLIK DI BAWAH INI
FORMULIR KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN, KRITIK DAN SARAN SERTA USULAN BUKU BARU

PERMOHONAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
PERSYARATAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik