SIPUS IMOET

(SISTEM PERPUSTAKAAN DIGITAL RSUD Dr. MOEWARDI TERPADU)

  • Jurnal IBEHS
  • Pendaftaran Sipus Imoet
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Perpustakaan Jejaring
    Perpustakaan ITS PKU Perpustakaan UMS Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arpusda Jateng Perpustakaan UNS
  • Area Anggota
    Masuk Daftar Online
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of HUBUNGAN RIWAYAT KURETASE DENGAN KEJADIAN PLASENTA AKRETA DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE 2018 – 2023

Text

HUBUNGAN RIWAYAT KURETASE DENGAN KEJADIAN PLASENTA AKRETA DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE 2018 – 2023

HELENA ADELIA PRABOWO, NIM G0021087 - Nama Orang;

Tidak Tersedia Deskripsi


Ketersediaan
P03151S370 Hel HPERPUSTAKAAN RSUD Dr. MOEWARDI (PDF)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
No. Panggil
370 Hel H
Penerbit
Surakarta : ., 2025
Deskripsi Fisik
67 Hlm : Illus : 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
370 Hel H
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2025
Subjek
Proposal Skripsi
Info Detail Spesifik
Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur derajat kesehatan pada suatu negara salah satunya adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu diartikan sebagai seluruh kematian semasa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan gangguan kehamilan maupun penanganannya, tetapi bukan karena penyebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2021). Angka Kematian Ibu (AKI) masih merupakan masalah utama bidang kesehatan di Indonesia serta masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam menurunkan AKI secara global hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Arifin, 2023). Menurut hasil Long Form Survei Penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, AKI di Indonesia sebesar 189 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah berada sedikit di bawah AKI nasional, yakni tercatat mencapai 183 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2020). Tiga penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan, perdarahan, dan infeksi. Jumlah kasus hipertensi kehamilan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 156 orang, kasus perdarahan sebanyak 96 orang, dan kasus infeksi sebanyak 15 orang (Kemenkes RI, 2021). Perdarahan yang menjadi penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi dua, perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Etiologi dari perdarahan postpartum antara lain oleh atonia uteri, retensio plasenta, laserasi jalan lahir, gangguan pembekuan darah, dan yang terkini adalah plasenta akreta (Rajeshwari et al., 2020). Ada beberapa jenis dari retensio plasenta, salah satunya adalah Placenta Accreta Spectrum (PAS). Placenta Accreta Spectrum (PAS) ialah kondisi implantasi abnormal plasenta pada dinding uterus yang menjadi penyebab tersering perdarahan obstetrik masif selama persalinan. Keadaan tersebut berdampak kepada peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu hamil karena kehilangan darah mencapai 3.000-5.000 mL (Piñas Carrillo dan Chandraharan, 2019). Insidensi PAS di dunia terus meningkat dari 0,12% menjadi 0,31% dengan rata-rata angka mortalitasnya mencapai 7,0% (El Gelany et al., 2019). Peningkatan kasus terjadi seiring dengan tingginya angka perlukaan rahim, antara lain oleh prosedur operasi sesar dan kuretase (Angolile et al., 2023; Khoirun Nisa dan Kartini, 2023). Kedua tindakan tersebut dapat melukai jaringan endometrium dan mengakibatkan implantasi plasenta abnormal. The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) menggolongkan derajat PAS menjadi grade 1, grade 2, dan grade 3. Grade 1 atau plasenta akreta adalah keadaan saat vili plasenta menempel terlalu dalam hingga permukaan miometrium. Grade 2 atau plasenta inkreta adalah keadaan saat vili plasenta menembus ke dalam lapisan miometrium. Grade 3 atau plasenta perkreta adalah keadaan saat vili plasenta masuk melewati miometrium dan menempel di lapisan perimetrium atau terkadang sampai menempel ke organ lain, seperti kandung kemih. Sekitar 75%-78% dari PAS adalah kasus plasenta akreta, tipe kedua tersering adalah plasenta inkreta sebanyak 17%, dan tipe paling jarang adalah plasenta perkreta sebanyak 5% (Tillu et al., 2019). Penemuan klinis pada PAS yang belum terdeteksi selama kehamilan berupa tidak luruhnya plasenta selang 20-30 menit setelah bayi lahir. Kondisi ini memerlukan tindakan invasif intrauterin untuk pengambilannya dan biasanya dapat mengakibatkan jaringan parut baru. Ada beberapa faktor risiko terjadinya PAS, seperti riwayat operasi sesar, plasenta previa, kuretase uterus, usia, multiparitas, dan merokok (Morlando dan Collins, 2020). Salah satu studi kohort prospektif yang dilakukan di Universitas Kobe, Jepang menemukan kemungkinan PAS meningkat sebesar 2,8 kali lipat pada wanita yang pernah menjalani kuretase (Imafuku et al., 2021). Studi kohort lainnya juga melaporkan bahwa seseorang dengan riwayat kuretase uterus memiliki peluang mengalami PAS sebesar 2,1 kali daripada seseorang tanpa riwayat kuretase (Baldwin et al., 2018). Berdasarkan studi case control di Egypt, wanita dengan riwayat kuretase memiliki risiko lebih besar untuk terkena darah mencapai 3.000-5.000 mL (Piñas Carrillo dan Chandraharan, 2019). Insidensi PAS di dunia terus meningkat dari 0,12% menjadi 0,31% dengan rata-rata angka mortalitasnya mencapai 7,0% (El Gelany et al., 2019). Peningkatan kasus terjadi seiring dengan tingginya angka perlukaan rahim, antara lain oleh prosedur operasi sesar dan kuretase (Angolile et al., 2023; Khoirun Nisa dan Kartini, 2023). Kedua tindakan tersebut dapat melukai jaringan endometrium dan mengakibatkan implantasi plasenta abnormal. The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) menggolongkan derajat PAS menjadi grade 1, grade 2, dan grade 3. Grade 1 atau plasenta akreta adalah keadaan saat vili plasenta menempel terlalu dalam hingga permukaan miometrium. Grade 2 atau plasenta inkreta adalah keadaan saat vili plasenta menembus ke dalam lapisan miometrium. Grade 3 atau plasenta perkreta adalah keadaan saat vili plasenta masuk melewati miometrium dan menempel di lapisan perimetrium atau terkadang sampai menempel ke organ lain, seperti kandung kemih. Sekitar 75%-78% dari PAS adalah kasus plasenta akreta, tipe kedua tersering adalah plasenta inkreta sebanyak 17%, dan tipe paling jarang adalah plasenta perkreta sebanyak 5% (Tillu et al., 2019). Penemuan klinis pada PAS yang belum terdeteksi selama kehamilan berupa tidak luruhnya plasenta selang 20-30 menit setelah bayi lahir. Kondisi ini memerlukan tindakan invasif intrauterin untuk pengambilannya dan biasanya dapat mengakibatkan jaringan parut baru. Ada beberapa faktor risiko terjadinya PAS, seperti riwayat operasi sesar, plasenta previa, kuretase uterus, usia, multiparitas, dan merokok (Morlando dan Collins, 2020). Salah satu studi kohort prospektif yang dilakukan di Universitas Kobe, Jepang menemukan kemungkinan PAS meningkat sebesar 2,8 kali lipat pada wanita yang pernah menjalani kuretase (Imafuku et al., 2021). Studi kohort lainnya juga melaporkan bahwa seseorang dengan riwayat kuretase uterus memiliki peluang mengalami PAS sebesar 2,1 kali daripada seseorang tanpa riwayat kuretase (Baldwin et al., 2018).
Pernyataan Tanggungjawab
HELENA ADELIA PRABOWO, NIM G0021087
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Harap masuk untuk melihat lampiran
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SIPUS IMOET
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

SIPUS IMOET (Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu) RSUD Dr. Moewardi adalah sistem yang mencakup
1.Layanan Online Public Accees Catalogue (OPAC) atau pencarian ketersediaan buku-buku cetak di Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi dan Akses Karya Ilmiah
2.Layanan E-Library RSDM

   Download aplikasi E-Library RSDM
3. Layanan Titik baca dengan radius akses maksimal 300 meter dari titik induk 
- TITIK BACA GEDUNG FLAMBOYAN LANTAI 11
- TITIK BACA GEDUNG WIJAYA KUSUMA LANTAI 1

KRITIK DAN SARAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN DAN USULAN BUKU BARU, KLIK DI BAWAH INI
FORMULIR KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN, KRITIK DAN SARAN SERTA USULAN BUKU BARU

PERMOHONAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
PERSYARATAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik