Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah kondisi di mana bayi yang belum lahir gagal mencapai potensi pertumbuhan genetiknya di dalam rahim, menjadi lebih kecil dari seharusnya, dan rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Kondisi ini dipicu oleh insufisiensi uteroplasenta, yang mengakibatkan kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang memadai bagi janin. Secara global, IUGR merupakan masalah kesehatan yang signifikan, mencapai sekitar 24% atau ?30 juta kelahiran setiap tahunnya. Insiden IUGR cenderung lebih tinggi di negara berkembang dan berpendapatan rendah, terutama di Asia, dengan angka yang bervariasi dari 39% di Bangladesh, 21% di India, hingga 4,4% di Indonesia. IUGR merupakan faktor risiko penting yang berkontribusi pada peningkatan angka kematian neonatus dan sering dikaitkan dengan kematian perinatal yang tinggi. Meskipun Studi Kohort Tanjungsari (1989–1990) di Indonesia pernah mencatat tingkat kematian bayi IUGR sebesar 44,7 per 1000 kelahiran hidup, data tersebut sudah relatif lama. Dengan adanya kesenjangan data spesifik dan fokus penelitian terbaru yang lebih mengarah pada profil klinis di NICU, diperlukan penelitian baru untuk mengeksplorasi dan mencerminkan kondisi terkini mengenai hubungan antara IUGR dengan mortalitas pasien neonatus, khususnya di RSUD Dr. Moewardi.
Pernyataan Tanggungjawab
AISHA KHUMAIRA AMARANGGANI BIMA PUTERI, NIM G0022008