Meningioma merupakan tumor intrakranial yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Meningioma 2-3 kali lebih sering didiagnosis pada wanita daripada pria, dan hal ini paling besar terjadi diusia 35-44 tahun. Insiden meningioma yang lebih tinggi pada wanita daripada pria ini telah menarik lebih banyak perhatian, hal ini diduga berkaitan dengan hormon wanita seperti hormon estrogen dan progesterone. Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar ke-5 yang menerapkan Keluarga Berencana, sehingga banyak masyrakat yang menggunakan kontrasepsi. Saat ini, metode kontrasepsi farmakologis yang digunakan adalah hormon steroid reversibel yang diformulasikan dalam pil, patch, cincin intravaginal, implan subdermal dan injeksi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang menilai apakah terdapat hubungan penggunaan alat kontasepsi suntik dengan kejadian meningioma di RSUD Dr Moewardi Surakarta.