Pada tahun 2021, WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa tingginya angka mortalitas ibu disebabkan oleh berbagai hal, seperti hipertensi gestasional, preeklampsia, pendarahan, infeksi, kelainan posisi janin, ketuban yang mengalami pecah dini, komplikasi saat terjadi persalinan, partus lama, anemia, usia 35 tahun, dan KEK (Kekurangan Energi Kronis) (Santika et al., 2024). Menurut Hasnaini et al. (2024), WHO menyebutkan bahwa preeklampsia menjadi pencetus kedua dari tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) di seluruh dunia. Menurut data Kemenkes RI tahun 2023, kasus AKI pada tahun 2022 mengalami peningkatan daripada tahun 2021 yaitu sebanyak 301.000 dari 295.000. Dari 301.000, terdapat 198.000 kematian yang disebabkan oleh preeklampsia. Menurut WHO, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2021 mencapai angka 7,87 berbeda dengan tahun 2020 yaitu 7,79 tiap 1000 kelahiran hidup (Santika et al., 2024). Salah satu komplikasi saat kehamilan yang paling umum di negara berkembang yaitu pertumbuhan janin terhambat, yang berpotensi meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas bayi yang baru lahir. Preeklampsia juga dapat menyebabkan tingginya risiko dari komplikasi kehamilan seperti pertumbuhan janin terhambat (PJT), solusio plasenta, kelahiran prematur, oligohidramnion, eclampsia, hellp syndrome yang dapat berakibat fatal (Veri et al., 2024). Pertumbuhan janin terhambat dapat mengakibatkan berbagai komplikasi neonatal seperti hipoglikemi, hiperglikemi, jaundice, hipotermia, polisitemia, asfiksia perinatal, hipertensi pulmonal, bahkan dapat mengakibatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan dan pertumbuhan di masa dewasa (Sharma et al., 2016). Berdasarkan penjelasan di atas, preeklampsia menjadi salah satu komplikasi yang terjadi paling sering di kondisi kehamilan yang berperan signifikan dalam meningkatkan risiko terjadinya PJT. Selain memengaruhi kesehatan dari janin yang berada di dalam kandungan, dampak preeklampsia dan PJT dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas dari ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian mengenai “Hubungan antara Preeklampsia pada Ibu Hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat di RSUD Dr. Moewardi.”