Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan atau cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang menunjukkan kerusakan jaringan (Delgado et al., 2018). Setiap tahun, sebagian besar pasien yang telah menjalani operasi (70% dari 240 juta) menderita nyeri akut pasca operasi derajat sedang hingga berat (Sacerdote et al., 2016). Ketidakmampuan menangani nyeri akut pasca operasi dengan baik dapat berdampak pada penggunaan opioid jangka panjang, pemulihan yang lambat, peningkatan morbiditas, timbulnya nyeri kronis pasca operasi, meningkatnya biaya pengobatan, dan menurunnya kualitas hidup (Gan, 2017). Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi pencegahan guna mengurangi nyeri pasca operasi (Gan, 2017; Thapa and Euasobhon, 2018). Berbagai intervensi pra operasi, intra operasi, dan pasca operasi serta strategi manajemen telah tersedia dan terus dikembangkan untuk mengurangi dan mengelola nyeri pasca operasi (Horn and Kramer, 2022). Terdapat berbagai agen (opioid atau nonopioid), rute (oral, intravena, neuraksial, regional) dan mode (diprogram atau sesuai kebutuhan) untuk pengobatan nyeri pasca operasi. Meskipun secara tradisional analgesia pasca operasi berbasis opioid, semakin banyak bukti yang mendukung pendekatan multimodal untuk mengurangi efek samping opioid (seperti mual dan ileus) dan mengurangi skor nyeri (Garimella and Cellini, 2013). Perawatan nyeri multimodal pada pasien pascaoperasi meliputi: terapi farmakologis sistemik; teknik lokal, intraartikular, atau topikal; teknik anestesi regional; teknik anestesi neuraksial; dan terapi nonfarmakologis seperti modalitas kognitif, terapi fisik, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) (Horn and Kramer, 2022). Transversus abdominis plane (TAP) block menjadi salah satu blok trunkal yang paling umum dilakukan untuk analgesia pasca operasi setelah operasi abdomen. Memberikan analgesia setelah prosedur dinding perut pada berbagai operasi abdomen merupakan indikasi TAP block. Transversus
abdominis plane block dapat dilakukan untuk operasi abdominal terbuka serta prosedur laparoskopi. Transversus abdominis plane block adalah pengganti anestesi epidural yang lebih mudah dan kurang berisiko dalam pengendalian nyeri pasca operasi untuk operasi abdomen (Mavarez and Ahmed, 2022). Keuntungan dari TAP block diantaranya dapat mengurangi nyeri, insidensi mual muntah pasca operasi, dan memperpendek lama rawat inap, memiliki efek hemat opioid, kepatuhan pasien yang baik, dan berpengaruh terhadap kenyamanan pasien secara keseluruhan (Liu et al., 2018; Nair et al., 2022). Teknik lain yang dapat diterapkan adalah anestesi infiltrasi. Anestesi infiltrasi dilakukan dengan pemberian larutan anestesi lokal secara intradermal (ID), subkutan (SC), atau submukosa melintasi jalur saraf yang menginervasi area tubuh yang membutuhkan anestesi. Anestesi lokal digunakan untuk infiltrasi dan anestesi blok saraf. Karena variasi dalam penyerapan dan toksisitas sistemik, pilihan anestesi lokal dan konsentrasi yang ideal bergantung pada prosedur yang diinginkan. Bupivacaine merupakan agen anestesi lokal yang seringkali digunakan untuk teknik anestesi lokal infiltratif (Latham and Martin, 2014; Chandrakantan, 2022). Visual analog scale (VAS) merupakan metode pengukuran skala linear yang menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang pasien. Metode ini menilai nyeri dengan skala kontinu terdiri dari garis horizontal atau vertikal. Visual analog scale sebagai pengukur keparahan tingkat nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat menentukan setiap titik dari rangkaian yang tersedia tanpa dipaksa untuk memilih (Myles et al., 2017). Pemeriksaan neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) menjadi penanda baru inflamasi potensial untuk mengetahui adanya inflamasi kronik. Neutrophil-lymphocyte ratio adalah marker inflamasi yang dapat dideteksi secara sederhana, efisien dan terpercaya karena stabilitas dan kepekaannya tinggi (Qin et al., 2016). Pemeriksaan NLR praoperasi dapat menjadi prediktor potensial tingkat nyeri setelah operasi ortognatik dan lebih dapat diandalkan dan analgesia, pemberian analgesik awal, atau anestesi lokal dapat dikelola sesuai dengan kadar NLR pra operasi. (Turgut et al., 2017). Kadar NLR yang tinggi terjadi karena adanya peningkatan jumlah neutrofil dan penurunan
jumlah limfosit. Hal ini dapat terjadi karena respon inflamasi dapat merangsang produksi neutrofil dan mempercepat apoptosis limfosit (Suranadi et al., 2020). Perbandingan antara pemberian TAP block dengan infiltasi analgesia terhadap VAS dan penanda inflamasi NLR pasca operasi abdomen bawah sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sehingga peneliti ingin membandingkan antara pemberian TAP block dengan infiltasi analgesia terhadap VAS dan NLR pada pasien pasca operasi abdomen bawah. Penelitian ini penting untuk dilakukan guna memberikan alternatif pilihan analgetik yang optimal pada pasien operasi abdomen bawah serta meningkatkan kualitas pelayanan anestesi terutama dalam hal pengelolaan nyeri.