SIPUS IMOET

(SISTEM PERPUSTAKAAN DIGITAL RSUD Dr. MOEWARDI TERPADU)

  • Jurnal IBEHS
  • Pendaftaran Sipus Imoet
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Perpustakaan Jejaring
    Perpustakaan ITS PKU Perpustakaan UMS Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arpusda Jateng Perpustakaan UNS
  • Area Anggota
    Masuk Daftar Online
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP PENURUNAN RISIKO JATUH PADA PASIEN STROKE DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

Text

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP PENURUNAN RISIKO JATUH PADA PASIEN STROKE DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

WIJI RAHAYU SETYANINGSIH, NIM S21207 - Nama Orang;

Tidak Tersedia Deskripsi


Ketersediaan
P03251S370 Wij PPERPUSTAKAAN RSUD Dr. MOEWARDI (PDF)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
No. Panggil
370 Wij P
Penerbit
Surakarta : ., 2025
Deskripsi Fisik
87 Hlm : Illus : 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
370 Wij P
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2025
Subjek
Proposal Skripsi
Info Detail Spesifik
Stroke merupakan penyakit kerusakan disebabkan oleh pembuluh darah lokal pada sistem saraf pusat (SPP), biasanya menyebabkan kerusakan permanen berupa infark serebral, perdarahan intraserebral, atau perdarahan subarachnoid. Stroke adalah penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas, kelemahan otot, hilangnya sensasi, serta gangguan koordinasi tubuh, yang mengakibatkan ketidakmampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan. Penderita stroke memiliki risiko tinggi untuk jatuh akibat terganggunya keseimbangan atau penurunan fungsi motorik (Wily, 2020). Organisasi Stroke Dunia mencatat 13,7 juta kasus stroke baru dan 5,5 juta kematian setiap tahun, terutama di negara-negara yang berpendapatan rendah dan menengah. Sebanyak 70% kasus dan 87% kematian akibat stroke terjadi di negara-negara ini. Tingkat prevalensi stroke bervariasi di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat memiliki 3,0% kasus dan Tiongkok antara 1,8% di pedesaan dan 9,4% di perkotaan. Tiongkok, Afrika, dan Amerika Utara (Dedi setiawan, 2022). Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stroke tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Kalimantan Timur dengan angka 14,7%, sedangkan yang terendah di Papua sebesar 4,1% (Permatasari et al., 2024). Tingkat kejadian stroke di Jawa Tengah cukup tinggi. Pada tahun 2017, tercatat 28.277 kasus stroke, terdiri dari 9.993 kasus stroke hemoragik dan 18.284 kasus stroke iskemik. Kasus stroke hemoragik terbanyak terjadi di Kabupaten Sukoharjo (14,9%), diikuti Kabupaten Brebes (11%), dan kota Surakarta (9%) (Rakhma et al., 2023). Gangguan ekstermitas seperti kelemahan yang terjadi pada pasien stroke non hemoragik dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien (disabilitas). Pada pasien stroke non hemoragik akan mengalami ketidak mampuan (disabilitas) sebesar 70%, sehingga akan membatasi atau menghalangi penderita dalam beraktivitas sehari-hari (Ilham Darmawan, Indhit Tri Utami, 2024). Jatuh adalah peristiwa yang dialami atau disaksikan, di mana seseorang tiba-tiba terbaring atau terduduk di lantai atau permukaan yang lebih rendah, baik disertai kehilangan kesadaran maupun tidak, serta dengan atau tanpa cedera (Purnamadyawati et al., 2020). Jatuh juga diartikan sebagai kejadian di mana seseorang secara tidak sengaja terjatuh ke tanah, lantai, atau area yang lebih rendah. Risiko jatuh dapat meningkat akibat kondisi seperti penyakit jantung, hipotensi ortostatik, kelemahan fisik, gangguan sensorik, serta faktor lingkungan (Lukman, 2023). Jatuh adalah komplikasi umum pada pasien stroke, dengan faktor risiko seperti gangguan keseimbangan, kognitif, mobilitas, penggunaan obat penenang, depresi, dan riwayat jatuh. Pasien stroke, terutama yang juga mengalami demensia, memiliki risiko jatuh lebih tinggi dibandingkan individu tanpa gangguan saraf (Syarif et al., 2022). Mengenai prevalensi gangguan keseimbangan pada pasien stroke, dengan nilai berkisar antara 16,7% hingga 83% (Khan dan Faisal, 2021). Menurut World Health Organization tahun 2023 sekitar 28-35%orang berusia 65 tahun ke atas pernah mengalami jatuh pada setiap tahunnya dan meningkat menjadi 32-42% bagi lansia yang berusia di atas 70 tahun. Prevalensi jatuh pada lansia mencapai 30% hingga 50%, dengan angka kejadian jatuhberulang mencapai 40% dan dilaporkan bahwa laki laki lebih sering jatuhdanmengalami banyak cedera dibanding perempuan. Angka prevalensi kejadianjatuh menurut data survey Indonesian Family Life Survey (IFLS), padamasyarakat usia lebih dari 65 tahun sebesar 30%, dan pada pasien lebih dari 80tahun sebesar 50% mengalami jatuh setiap tahunnya (Salsabila, 2024) Jatuh pada penderita stroke sering terjadi akibat penurunan fisik, mental, dan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstermitas bawah, langkah pendek, kekuatan sendi, kaki yang menapak dengan kuat, kelembaan dalam bergerak, serta gangguan penyakit (Sitorus, 2020). Risiko jatuh pada pasien stroke terjadi sejak fase rawat inap hingga masa rehabilitasi di rumah. Kejadian jatuh ini dapat menyebabkan kerugian fisik dan mental bagi penderita stroke. Insiden jatuh pada pasien rawat jalan pasca stroke mencapai 37% hingga 55%. Gangguan sensomotorik akibat stroke mengakibatkan hilangnya keseimbangan, koordinasi, bahkan kemampuan mempertahankan posisi tubuh, sehingga membuat pasien stroke rentan mengalami jatuh (Lukman, 2023).Tingkat kejadian jatuh lebih sering terjadi pada wanita, orang lanjut usia, serta pasien dengan kondisi tertentu, seperti stroke, diabetes, penyakit jantung dan artritis (Setiorini, 2021). Pencegahan risiko jatuh sangat penting, terutama bagi pasien dengan gangguan stroke, dan harus dilakukan oleh petugas yang merawat agar tercipta pelayanan yang holistik dan komprehensif (Aprianti et al., 2022). Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pada penderita stroke, memerlukan pendekatan berkelanjutan melalui program terpadu yang melibatkan keluarga dan masyarakat. Keluarga, sebagai lingkungan terdekat, memiliki peran penting dalam mencegah jatuh (Nurhasanah et al., 2024). Upaya untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien dengan kelemahan anggota gerak dapat dilakukan melalui pengamatan pola berjalan, mengidentifikasi penyakit yang menyertainya, serta merujuk pasien ke terapi fisik untuk pelatihan (Lukman, 2023). Pencegahan risiko jatuh dilakukan dengan mengantisipasi kejadian jatuh selama perawatan, seperti menggunakan gelang pengenalan risiko jatuh pada pergelangan tangan pasien, memastikan pagar pengaman tempat tidur, dan mengatur posisi tempat tidur (Loveta et al., 2022). Kejadian jatuh yang dapat dilakukan oleh perawat dengan melaksanakan pedoman prevention falls seperti memonitoring pasien secara intensif yang memiliki risiko tinggi jatuh serta melibatkan keluarga pasien dalam mencegah terjadinya kejadian jatuh (Astuti et al., 2021). Kelemahan otot tangan dan kaki pada pasien stroke dapat mempengaruhi kekuatan otot (Ansori, 2018). Penurunan kekuatan otot pada pasien stroke merupakan masalah utama yang memyebabkan gangguan fungsi ekstremitas. Penurunan kekuatan otot dan gangguan keseimbangan sering terjadi pada pasien stroke, menyebabkan ketidakaktifan dalam melakukan aktivitas, ketakutan bergerak, ketergantungan tinggi pada orang lain, dan penurunan kualitas hidup. Latihan fisik pada pasien stroke dapat meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot (Ramadhani et al., 2023) Terapi latihan fisik adalah aktivitas olahraga yang dilakukan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mempersiapkan atlet agar mencapai performa terbaik (Maliana, 2024). Selain itu, latihan fisik dapat bermanfaat untuk mempersiapkan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Latihan fisik juga dapat menjaga keseimbangan dan mencapai langkah berjalan yang baik (Susilo et al., 2023). Latihan fisik bagi pasien stroke bermanfaat untuk meningkatkan gerak, mencegah kambuhnya stroke, mengurangi komplikasi dan depresi, serta memperbaiki kemampuan (Maliana, 2024). Intervensi latihan fisik yang dilakukan adalah latihan duduk di kursi yang memiliki sandaran, dengan tinggi kursi disesuaikan agar sesuai dengan tinggi badan pasien, lutut berada dalam posisi fleksi 90 derajat dan lengan bersandar Pasien berdiri, kemudian berjalan sejauh 3 meter, berputar, lalu kembali berjalan menuju kursi dan duduk kembali dengan bersandar (Purnamadyawati et al., 2020). Peningkatan keseimbangan pasien dapat memiliki pengaruh pada fungsi kognitif dalam mengontrol penghambatan kognitif, memori kerja dan fleksibilitas kognitif (Syarif et al., 2022). Data yang diperoleh dari informasi medis poli saraf RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada bulan Januari-Desember 2024 jumlah pasien stroke iskemik adalah 495 pasien. berdasarkan data tersebut peneliti ingin meneliti pengaruh latihan fisik terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
Pernyataan Tanggungjawab
WIJI RAHAYU SETYANINGSIH, NIM S21207
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP PENURUNAN RISIKO JATUH PADA PASIEN STROKE DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SIPUS IMOET
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

SIPUS IMOET (Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu) RSUD Dr. Moewardi adalah sistem yang mencakup
1.Layanan Online Public Accees Catalogue (OPAC) atau pencarian ketersediaan buku-buku cetak di Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi dan Akses Karya Ilmiah
2.Layanan E-Library RSDM

   Download aplikasi E-Library RSDM
3. Layanan Titik baca dengan radius akses maksimal 300 meter dari titik induk 
- TITIK BACA GEDUNG FLAMBOYAN LANTAI 11
- TITIK BACA GEDUNG WIJAYA KUSUMA LANTAI 1

KRITIK DAN SARAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN DAN USULAN BUKU BARU, KLIK DI BAWAH INI
FORMULIR KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN, KRITIK DAN SARAN SERTA USULAN BUKU BARU

PERMOHONAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
PERSYARATAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik