SIPUS IMOET

(SISTEM PERPUSTAKAAN DIGITAL RSUD Dr. MOEWARDI TERPADU)

  • Jurnal IBEHS
  • Pendaftaran Sipus Imoet
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Perpustakaan Jejaring
    Perpustakaan ITS PKU Perpustakaan UMS Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arpusda Jateng Perpustakaan UNS
  • Area Anggota
    Masuk Daftar Online
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PERAN VITAMIN D PADA URTIKARIA

Text

PERAN VITAMIN D PADA URTIKARIA

Kementerian Kesehatan RI - Nama Orang;

Tidak Tersedia Deskripsi


Ketersediaan
P03259S616.517 Ind pPERPUSTAKAAN RSUD Dr. MOEWARDI (PDF)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
No. Panggil
616.517 Ind p
Penerbit
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI., 2024
Deskripsi Fisik
124 Hlm : Illus : 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-301-465-6
Klasifikasi
616.517 Ind p
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2024
Subjek
Dermathology
Info Detail Spesifik
Buku Peran Vitamin D pada Urtikaria membahas peran potensial vitamin D dalam tatalaksana urtikaria, yaitu kelainan kulit transien yang ditandai dengan munculnya urtika dan/atau angioedema akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga sangat memengaruhi kualitas hidup penderita, seperti gangguan tidur, penurunan kesejahteraan fisik dan emosional, serta berhubungan erat dengan komorbiditas psikiatri. Menurut Korean Academy of Asthma, Allergy and Clinical Immunology (KAAACI) dan Korean Dermatological Association (KDA), sekitar 50% pasien Chronic Spontaneous Urticaria (CSU) tetap menunjukkan gejala meskipun telah mendapatkan pengobatan dengan antihistamin H1 sesuai dosis yang direkomendasikan. Hal ini menunjukkan perlunya terapi adjuvan yang lebih aman, efektif, dan terjangkau dalam penatalaksanaan urtikaria. Vitamin D dikenal sebagai salah satu antioksidan dan prekursor hormon steroid alami yang memiliki peran penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor. Selain itu, vitamin D juga berperan dalam mengatur sistem imun dan telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kulit, termasuk urtikaria. Dalam konteks patogenesis urtikaria, vitamin D berperan melalui berbagai mekanisme imunologis, seperti menghambat aktivasi jalur Th1 dan Th17 yang berkontribusi terhadap proses autoimun dan inflamasi. Vitamin D juga meningkatkan produksi IL-4 yang mengaktifkan jalur Th2, sehingga menciptakan keseimbangan antara jalur Th1 dan Th2. Selain itu, vitamin D meningkatkan ekspresi reseptor vitamin D (Vitamin D Receptor atau VDR) pada permukaan sel mast, sehingga memaksimalkan respons imun yang lebih terkontrol. Vitamin ini juga berperan dalam mengurangi aktivitas eosinofil, meningkatkan stabilitas sel mast, serta menghambat degranulasi sel mast yang berkontribusi terhadap timbulnya gejala urtikaria. Vitamin D turut menghambat efek inflamasi IL-33, menekan proliferasi dan maturasi sel limfosit B, serta mengurangi produksi imunoglobulin seperti IgE, IgM, dan IgG. Selain itu, aktivasi sel mast melalui IgE dapat ditekan, sementara stimulasi sel T regulatori (Treg) oleh vitamin D meningkatkan produksi sitokin antiinflamasi. Mekanisme ini secara keseluruhan berkontribusi dalam menekan produksi sitokin proinflamasi dan kemokin yang berperan dalam proses inflamasi urtikaria. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dalam jangka waktu tertentu dapat menurunkan konsentrasi sitokin proinflamasi, meredakan gejala urtikaria yang diukur melalui penurunan skor Urticaria Severity Score (USS), penurunan kebutuhan pengobatan, serta perbaikan skor kualitas hidup pasien (Chronic Urticaria Quality of Life Questionnaire atau CU-Q2OL). Meskipun demikian, hingga saat ini belum tersedia pedoman standar terkait dosis, durasi, serta efektivitas jangka panjang penggunaan vitamin D dalam tatalaksana urtikaria. Oleh sebab itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas, efikasi, dan keamanan suplementasi vitamin D sebagai terapi tambahan pada pasien urtikaria.
Pernyataan Tanggungjawab
Kementerian Kesehatan RI
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Peran Vitamin D Pada Urtikaria
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SIPUS IMOET
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

SIPUS IMOET (Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu) RSUD Dr. Moewardi adalah sistem yang mencakup
1.Layanan Online Public Accees Catalogue (OPAC) atau pencarian ketersediaan buku-buku cetak di Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi dan Akses Karya Ilmiah
2.Layanan E-Library RSDM

   Download aplikasi E-Library RSDM
3. Layanan Titik baca dengan radius akses maksimal 300 meter dari titik induk 
- TITIK BACA GEDUNG FLAMBOYAN LANTAI 11
- TITIK BACA GEDUNG WIJAYA KUSUMA LANTAI 1

KRITIK DAN SARAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN DAN USULAN BUKU BARU, KLIK DI BAWAH INI
FORMULIR KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN, KRITIK DAN SARAN SERTA USULAN BUKU BARU

PERMOHONAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
PERSYARATAN PEMBUATAN SURAT BEBAS PERPUSTAKAAN
 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik