Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit dan mengalami sakit sehingga harus dirawat dan mengalami hospitalisasi. Di Indonesia di perkirakan 35 per 1000 anak menjalani hospitalisasi (Rahayu & Darmawan, 2020). Angka kesakitan anak di Indonesia adalah 15,26 %. Angka kesakitan anak di daerah pedesaan sebesar 15,75 % sementara angka kesakitan anak di daerah perkotaan sebesar 14,47 % (Profil Anak Indonesia, 2018). Salah satu tindakan yang dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang diagnostic adalah pemeriksaan radiologi seperti pemeriksaan thorak (Prastanti et al., 2020). Pemeriksaan radiologi konvensional yang paling rutin dilakukan adalah pemeriksaan thorax. Thorax merupakan suatu kerangka dada yang terdiri atas tulang sejati dan tulang rawan. Tulang ini melindungi beberapa organ vital bagi tubuh seperti paru beserta pleuranya, jantung bersama pembuluh-pembuluh besar dan mediastinum. (Lampignano, 2018). Pemeriksaan thorak pada anak membutuhkan penanganan yang khusus, dikarenakan anak umumnya merasa ketakutan pada saat dilakukan pemeriksaan, hal demikianlah dapat menyebabkan persoalan yang pada akhirnya menimbulkan ketidaktajaman radiograf dan pengulangan pemeriksaan. Pengulangan pemeriksaan merupakan hal yang harus dihindari karena paparan radiasi yang diterima pasien akan bertambah, selain itu pada pasien anak memiliki sel yang sedang aktif berkembang sehingga lebih sensitif terhadap radiasi. Untuk mengantisipasi kegagalan pemeriksaan dan ketidaktajaman hasil radiograf pada pemeriksaan anak, diperlukan alat bantu khusus berupa alat bantu fiksasi, dengan alat bantu fiksasi diharapkan dapat dihindari kegagalan akibat gerakan, sehingga dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membuat rancang bangun alat fiksasi pada pemeriksaan thorak anak ( pediatric ) untuk membantu dalam menegakan diagnosa dan memberikan kualitas radiograf yang baik. Maka penulis melakukan pengkajian lebih lanjut dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Rancang Bangun Alat Bantu Pemeriksaan Thorax Pada Anak”.