Prolaps organ panggul (POP) adalah suatu kondisi di mana satu atau lebih organ panggul dalam vagina turun karena melemahnya struktur yang menyangga eperti otot, ligamen, dan fasia endopelvis. Penyakit ini seringkali terjadi pada wanita, terutama wanita yang pernah melahirkan dan prevalensinya diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor risiko POP terdiri dari faktor -faktor yang tidak dapat diubah seperti faktor genetik dan jenis kelamin, sert faktor yang dapat dicegah seperti pekerjaan berat, obesitas, merokok, dan infeksi. POP juga memiliki efek yang signifikan pada fungsi seksual pada wanita dimana pasien POP memiliki tingkat disfungsi seksual yang lebih tinggi daripada wanita dengan penyakit lain. Operasi POP diketahui dapat meningkatkan fungsi seksual, tetapi prosedur ini juga dapat menyebabkan komplikasi seperti dispareunia karena jaringan parut dan perubahan anatomi. Di Indonesia penelitian mengenai fungsi seksual pasien POP masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penilaian fungsi seksual pasca operasi penting untuk dilakukan sebagai tolok ukur untuk keberhasilan terapi dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan medis terutama pada pasien yang menjalani terapi operatif POP di RSUD dr.Moewardi Surakarta.